-->

Sabtu, 24 Desember 2011

Asal Kata Dan Sejarah Natal







Asal Kata natal
Kata Christmas (Hari Natal) berasal dari kata Cristes maesse, frase dalam Bahasa Inggris yang berarti Mass of Christ (Misa Kristus). Kadang-kadang kata Christmas disingkat menjadi Xmas. Tradisi ini diawali oleh Gereja Kristen terdahulu. Dalam bahasa Yunani, X adalah kata pertama dalam nama Kristus (Yesus). Huruf ini sering digunakan sebagai simbol suci. Natal adalah hari raya umat Kristiani untuk memperingati hari kelahiran Yesus Kristus. Tidak ada yang tahu tanggal berapa tepatnya hari lahir Kristus, namun kebanyakan orang Kristen memperingati Hari Natal pada tanggal 25 Desember. Pada hari itu, banyak yang pergi ke gereja untuk mengikuti perayaan keagamaan khusus. Selama masa Natal, mereka bertukar kado dan menghiasi rumah mereka dengan daun holly, mistletoe, dan pohon Natal.



SEJARAH DAN PERAYAAN NATAL DI MASA LALU
Kisah Natal berasal dari Injil Santo Lukas dan Santo Matius dalam Perjanjian Baru. Menurut Lukas, seorang malaikat memunculkan diri kepada para gembala di luar kota Betlehem dan mengabari mereka tentang lahirnya Yesus. Matius juga menceritakan bagaimana orang-orang bijak, yang disebut para majus, mengikuti bintang terang yang menunjukkan kepada mereka di mana Yesus berada. Catatan pertama peringatan hari Natal adalah tahun 336 Sesudah Masehi pada kalender Romawi kuno, yaitu pada tanggal 25 Desember. Perayaan ini kemungkinan besar dipengaruhi oleh perayaan orang kafir (bukan Kristen) pada saat itu. Sebagai bagian dari perayaan tersebut, masyarakat menyiapkan makanan khusus, menghiasi rumah mereka dengan daun-daunan hijau, menyanyi bersama dan tukar-menukar hadiah. Kebiasaan-kebiasaan itu lama-kelamaan menjadi bagian dari perayaan Natal. Pada akhir tahun 300-an Masehi agama Kristen menjadi agama resmi Kekaisaran Romawi. Di tahun 1100 Natal telah menjadi perayaan keagamaan terpenting di Eropa, di banyak negara-negara di Eropa dengan Santo Nikolas sebagai lambang usaha untuk saling memberi. Hari Natal semakin tenar hingga masa Reformasi, suatu gerakan keagamaan di tahun 1500-an . Gerakan ini melahirkan agama Protestan. Pada masa Reformasi, banyak orang Kristen yang mulai menyebut Hari Natal sebagai hari raya kafir karena mengikutsertakan kebiasaan tanpa dasar keagamaan yang sah. Pada tahun 1600-an, karena adanya perasaan tidak enak itu, Natal dilarang di Inggris dan banyak koloni Inggris di Amerika. Namun, masyarakat tetap meneruskan kebiasaan tukar-menukar kado dan tak lama kemudian kembali kepada kebiasaan semula. Pada tahun 1800-an, ada dua kebiasaan baru yang dilakukan pada hari Natal, yaitu menghias pohon Natal dan mengirimkan kartu kepada sanak saudara dan teman-teman. Di Amerika Serikat, Santa Claus (Sinterklas) menggantikan Santo Nikolas sebagai lambang usaha untuk saling memberi. Sejak tahun 1900-an, perayaan Natal menjadi semakin penting untuk berbagai bisnis.

PERAYAAN KEAGAMAAN
Bagi kebanyakan orang Kristen, masa Xmas mulai pada hari Minggu yang paling dekat dengan tanggal 30 November. Hari ini adalah hari raya Santo Andreas, salah satu dari keduabelas rasul Kristus. Hari Minggu tersebut disebut hari pertama masa Adven, yaitu masa 4 minggu saat umat Kristiani mempersiapkan perayaan Natal. Kata adven berarti datang, dan mengacu pada kedatangan Yesus pada hari Natal. Untuk merayakan masa Adven, empat buah lilin, masing-masing melambangkan hari Minggu dalam masa Adven, diletakkan dalam suatu lingkaran daun-daunan. Pada hari Minggu pertama, keluarga menyalakan satu lilin dan bersatu dalam doa. Mereka mengulangi kegiatan ini setiap hari Minggu dalam masa Adven, dengan menambahkan satu lilin lagi setiap kalinya. Sebuah lilin merah besar yang melambangkan Yesus, ditambahkan pada lingkaran daun-daunan itu pada Hari Natal. Untuk kebanyakan umat Kristiani, masa Adven memuncak pada Misa tengah malam atau peringatan keagamaan lain pada malam sebelum Natal (Malam Natal), tanggal 24 Desember. Gereja-gereja dihiasi dengan lilin, lampu, dan daun-daunan hijau dan bunga pointsettia. Kebanyakan gereja juga mengadakan perayaan pada hari Natal. Masa Natal berakhir pada hari Epifani, tanggal 6 Januari. Untuk gereja Kristen Barat, Epifani adalah datangnya para majus di hadirat bayi Yesus. Menurut umat Kristen Timur, hari tersebut adalah perayaan pembaptisan Kristus. Epifani jatuh 12 hari setelah hari Natal.



TUKAR MENUKAR KADO
Kebiasaan untuk tukar menukar kado pada sanak-saudara dan teman-teman pada hari khusus di musim dingin kemungkinan bermula di Romawi Kuno dan Eropa Utara. Di daerah-daerah tersebut, orang-orang memberikan hadiah pada satu sama lain sebagai bagian dari perayaan akhir tahun. Pada tahun 1100, di banyak negara-negara Eropa, Santo Nikolas menjadi lambang usaha saling memberi. Menurut legenda, Santo Nikolas membawakan hadiah-hadiah untuk anak-anak pada malam sebelum perayaannya, tanggal 6 Desember. Tokoh-tokoh yang bukan keagamaan menggantikan Santo Nikolas di berbagai negara tak lama setelah reformasi, dan tanggal 25 Desember menjadi hari untuk tukar-menukar kado. Kini di Amerika Serikat, Santa Claus membawakan hadiah untuk anak-anak.

MALAM NATAL 24 Desember , Hari libur keagamaan dan sekuler
Karena pada dasarnya malam Natal adalah hari raya keagamaan, hari tersebut tidak dianggap sebagai hari libur resmi. Gereja-gereja mengadakan perayaan pada malam itu. Orang-orang memperhatikan gua Natal (replika dari kandang domba tempat Yesus lahir, dengan patung-patung Yesus, Maria, Yosef, gembala-gembala dan hewan-hewan) sambil menyanyikan lagu-lagu Natal. Orang-orang dewasa minum eggnog, semacam susu telur madu, yaitu campuran krim, susu, gula, telur kocok dan brandy (semacam minuman beralkohol) atau rum. Menurut kisahnya, pada malam Natal, Santa Claus menaiki kereta salju penuh hadiah, ditarik oleh delapan ekor rusa kutub. Santa Claus lalu terbang menembus awan untuk mengantarkan hadiah-hadiah itu kepada anak-anak di seluruh dunia. Untuk mempersiapkan kunjungan Santa, anak-anak Amerika mendengarkan orangtuanya membacakan The Night Before Christmas (Malam Sebelum Natal) sebelum tidur pada Malam Natal. Puisi tersebut dikarang oleh Clement Moore di tahun 1832.
Dulu, anak-anak menggantungkan stoking atau kaus kaki besar di atas perapian. Santa turun dari cerobong asap dan meninggalkan permen dan hadiah-hadiah dalam kaus kaki itu untuk anak-anak. Kini, tradisi itu tetap diteruskan, namun kaus kakinya digantikan oleh tas kain merah berbentuk kaus kaki. Xmas juga secara tradisi merupakan saat untuk berhenti bertengkar. Hari Raya Natal (Pesta Natal) 25 Desember Hari ini merupakan hari libur keagamaan maupun sekuler. Umat Kristiani merayakan peringatan kelahiran Yesus dari Nazareth.

SEJARAH NATAL
Kata Christmas (Hari Natal) berasal dari kata Cristes maesse, frase dalam Bahasa Inggris yang berarti Mass of Christ (Misa Kristus). Kisah Natal berasal dari Perjanjian Baru dari Alkitab. Seorang malaikat menampakkan diri pada para gembala dan memberitahu mereka bahwa Sang Juru Selamat telah lahir ke dalam keluarga Maria dan Yusuf di sebuah kandang domba di Betlehem. Tiga orang bijak dari Timur, yang disebut para majus, mengikuti bintang istimewa yang menuntun mereka kepada bayi Yesus, yang mereka sembah dan beri hadiah emas, kemenyan dan mur.

PERAYAAN NATAL
Karena sebetulnya Natal merupakan hari raya keagamaan, hari tersebut bukan merupakan hari libur resmi. Namun, karena kebanyakan orang Amerika Serikat adalah orang Kristen, hari itu adalah hari di saat kebanyakan bisnis tutup dan hari di mana paling banyak pekerja, termasuk karyawan pemerintah, diliburkan. Pulang ke rumah (termasuk pulang kampung) merupakan kebiasaan yang sangat dihormati. Selain dari tradisi yang sangat bersifat keagamaan, kebanyakan kebiasaan di saat Xmas juga dilakukan oleh orang-orang yang tidak relijius atau tidak memeluk agama Kristen. Biasanya, umat Kristiani merayakan Xmas menurut tradisi gereja mereka masing-masing.Ada berbagai macam ibadah keagamaan di gereja yang dilakukan oleh keluarga-keluarga sebelum mereka keliling untuk mengunjungi sanak-saudara dan teman-teman.

Natal menurut tradisi Amerika:

Tukar menukar kado
Mengirim kartu ucapan kepada sanak-saudara dan teman-teman. Menjadi populer sejak tahun 1800-an. Lagu-lagu Natal, yang disebut carol, dinyanyikan dan didengarkan selama masa liburan. Menjadi populer sejak tahun 1800-an. Menghias rumah. Kebanyakan orang Amerika menghias pohon Natal, yaitu pohon cemara atau pohon buatan, di rumah-rumah mereka. Lampu-lampu dan lingkaran daun-daunan dari pohon empat musim, mistletoe dan ucapan Selamat Natal diletakkan di dalam dan di luar banyak rumah. Menjadi populer sejak tahun 1800-an.Makan Malam Natal, seringkali dengan kalkun. Selain itu, banyak yang mengadakan pesta perjamuan persis sebelum dan sesudah Natal.

Sejarah Pohon Natal

Sejarah pohon natal dimulai dari Jerman. Konon Bangsa Jerman kuno memiliki kebiasaan memasang batang pohon (lengkap dengan cabang-cabang dan daun-daunnya) di tempat tinggal mereka untuk mengusir ‘bad spirit’, dan sebagai simbol agar musim semi cepat tiba. Kebiasaan ini telah dimiliki pada zaman dahulu bahkan sebelum kitab-kitab suci dibawa oleh para nabi.
Pada saat kristen menyebar di Jerman, gereja tidak menyukai kebiasaan tersebut dan melarangnya. Sekitar abad ke-12, seorang pemilik bakery memiliki ide untuk menaruh batang pohon tersebut dalam keadaan terbalik dan hal ini disetujui oleh gereja katolik.
Setelah protestan muncul, Martin Luther King mempopulerkan dengan posisi natural seperti pohon pada umumnya dan dihiasi dengan lilin-lilin untuk menunjukkan pada anak-anaknya bagaimana bintang-bintang berkilauan di langit yang kelam. Dan seiring dengan waktu, pohon natal pun didekorasi dengan hiasan-hiasan menarik seperti lampu-lampu, angel, bahkan cokelat dan apel.
Pohon natal pertama di Inggris datang karena raja Georgian yang berasal dari Jerman. Pada saat itu rakyat Inggris kurang bersimpati pada monarki Jerman sehingga trend tersebut tidak merakyat di kalangan mereka.
Pada tahun 1846 ratu Victoria dan pangeran Jermannya, Albert digambarkan oleh London News berdiri beserta kedua anak mereka mengelilingi pohon natal. Karena ratu Victoria sangat populer di hati rakyat, segeralah pohon natal menjadi trend di kalangan rakyat Inggeris bahkan menyebar hingga ke pantai timur Amerika. Pohon natal pertama di Amerika konon bermula di Pennsylvania yang dipopulerkan oleh pendatang yang berasal dari Jerman.
Secara tradisional, pohon natal di Jerman dipasang dan dihias pada tanggal 24 Desember saat malam natal, hingga setelah dua belas hari yakni tanggal 6 Januari. Tetapi ada juga pendapat yang menyatakan bahwa kebiasaan memasang pohon natal pertama kali di Amerika dipopulerkan oleh tentara Jerman Hessian.

Jenis-jenis pohon natal yang biasa digunakan di Eropa:
Silver Fir : Abies alba (the original species)
Nordman Fir : Abies nordmanniana
Noble Fir : Abies procera
Norway spruce Picea abies (the cheapest)
Serbian spruce : Picea omorika
Scots Pine: Pinus sylvestris

Amerika:
Balsam Fir : Abies balsamea
Fraser Fir : Abies fraseri
Grand Fir : Abies grandis
Noble Fir : Abies procera
Red Fir : Abies magnifica
Douglas Fir :Pseudotsuga menziesii
Scots Pine: Pinus sylvestris
Stone Pine : Pinus pinea

Hingga saat ini, perayaan Natal yang identik dengan pohon natal tak bisa dilepaskan dalam perayaan untuk menyambut hari Kelahiran Tuhan Yesus. Namun pohon natal hanya lah sebagai symbol, jangan sampai hanya karena pohon natal saja kita tidak merenungi dan menghayati arti dari natala itu sendiri. Dan janganlah pohon natal dijadikan alat untuk saling beradu sombong karena ada anggapan bahwa gereja yang menggunakan pohon natal yang bagus akan mendapat pujian dari para jemaatnya.
Semoga dalam menanti datangnya natal, kita semua dapat melakukan renungan akan apa yang telah kita perbuat untuk Tuhan Yesus, apa yang telah kita berikan kepada Tuhan Yesus, apakah kita telah memuliakan namaNya dan apakah kita telah memiliki iman percaya yang teguh…semua itu dapat kita jadikan renungan dalam menyambut Natal

Santa Claus

Tokoh ini berasal dari kisah lama tentang seorang Santo Kristiani bernama Nikolas dan dari dewa Norwegia yang bernama Odin. Para imigran membawa Bapa Natal atau Santo Nikolas ke Amerika Serikat. Namanya lambat laun berubah menjadi Santa Claus, dari nama Belanda untuk Bapa Natal abad ke-empat, Sinter Claas. Sekalipun asalnya dari mitologi Norwegia sebelum ajaran Kristen, Santa Claus baru menjadi tokoh yang kita kenal sekarang di Amerika Serikat. Orang Amerika memberikannya janggut berwarna putih, mendandaninya dengan baju merah dan menjadikannya seorang tua yang riang dengan pipi yang merah dan sinar di matanya. Santa Claus adalah tokoh mitos yang dikatakan tinggal di Kutub Utara, di mana beliau membuat mainan sepanjang tahun.

Kartu Natal

Kartu Natal kartu ucapan yang dihiasi dengan gambar yang berkaitan dengan perayaan Natal. Tema gambar bisa beraneka ragam, mulai dari Gua Natal, bintang Betlehem, sinterklas, pohon Natal, hingga manusia salju.
Kartu Natal tersedia dalam bentuk satuan atau kemasan berisi sejumlah kartu dengan desain seragam atau berbeda-beda. Pada halaman dalam biasanya terdapat kalimat ucapan standar, walaupun ada kartu kosong yang harus ditulisi sendiri.
Kartu Natal tradisional sekarang mendapat persaingan dari ucapan Natal dan Tahun Baru lewat surat elektronik atau pesan singkat melalui telepon genggam. PT Pos Indonesia memiliki layanan SMS-Pos yang memungkinkan pengiriman kartu ucapan tradisional melalui telepon genggam.

Sejarah Kartu Natal
Kartu Natal komersial yang pertama dicetak di London atas perintah Sir Henry Cole di tahun 1843. Kartu dilukis John Callcott Horsley, menggambarkan sebuah keluarga termasuk seorang anak kecil yang terlihat sedang minum anggur. Ide mencetak kartu Natal terbukti cemerlang, sekitar 1.000 lembar kartu laku dijual dengan harga 1 shilling per lembar.
Pada mulanya kartu Natal buatan Inggris jarang menampilkan gambar-gambar bertema keagamaan atau musim dingin. Kartu lebih menonjolkan gambar bunga, peri dan gambar-gambar menarik lain yang mengingatkan musim semi. Kartu Natal berkembang menjadi berbagai macam ukuran dan bahan kertas. Berbagai macam gambar juga menjadi populer, seperti gambar binatang atau anak kecil yang lucu-lucu.
Louis Prang adalah seorang penerbit yang pertama kali mencetak kartu Natal komersial di Amerika Serikat. Kartu Natal yang diproduksinya begitu populer sampai muncul kartu tiruan berharga murah yang akhirnya menyebabkan Louis Prang bangkrut. Kepopuleran kartu pos sempat mengungguli ucapan selamat dalam bentuk kartu. Kepopuleran kartu Natal baru kembali di tahun 1920-an, dan kali ini dijual berikut amplopnya.
Tradisi mencetak kartu Natal kenegaraan dimulai Ratu Victoria di tahun 1840-an. Kartu Natal Gedung Putih pertama kali dicetak tahun 1953 semasa pemerintahan Presiden Dwight Eisenhower.

Amal
Natal juga merupakan saat di mana orang Amerika menunjukkan kemurahan hati kepada orang-orang yang kurang beruntung. Uang dikirimkan ke rumah sakit dan panti asuhan atau dibuat dana khusus untuk membantu fakir miskin.Xmas secara tradisi merupakan saat untuk menghentikan segala macam pertempuran dan pertikaian.

Lagu Natal
 
Malam Kudus (Silent Night)
Ini adalah lagu natal sejati yang diciptakan oleh Joseph Mohr (lirik) dan Franz Xaver Gruber (melodi),dua orang pekerja sebuah gereja di Austria.185 tahun yang lalu, lagu ini dikumandangkan pertama kali di gereja mereka
dalam sebuah perayaan malam Natal.
Petikan gitar (organ gereja saat itu sedang rusak) mengiringi Bapak Joseph dan Franz
plus paduan suaranya bernyanyi dengan bahasa mereka
“Stille Nacht! Heilige Nacht”,
tanpa pernah berpikir bahwa lagu itu akan menjadi “lagu wajib”
di setiap gereja di seluruh dunia saat Natal .
Karl Mauracher, seorang ‘tukang’ reperasi organ datang ke gereja itu dan
membawa pulang catatan lagu itu bersamanya.
Karl kemudian membawa catatan itu keluar dari negara Austria dan
entah bagaimana bisa sampai ke tangan orang-orang lain dari berbagai profesi
dan dari berbagai negara.
Lagu itu kemudian terkenal dimana-mana.
Keindahan nada dan kata-katanya telah ‘menyentuh’ orang
tanpa halangan budaya atau bahasa, hingga kini.

Kesukaan Bagi Dunia (Joy to the World)
Lirik lagu ini diambil langsung dari Alkitab, tepatnya Mazmur 98,
oleh seorang Inggris bernama Issac Watts tahun 1719.
Seratus tahun kemudian, pencipta lagu berkebangsaan Amerika,
Lowell Mason, menciptakan nada untuk lagu itu.
Jadilah lagu “Joy to the World” sebagai salah satu hymne Natal yang indah.

White Christmas
ASCAP (The American Society of Composers, Authors and Publishers)
menetapkan lagu ini sebagai lagu Natal yang paling sering dinyanyikan
dalam kaset rekaman sepanjang sejarah,
dengan lebih dari 500 versi dalam 25 bahasa.
Lagu ini dinyanyikan oleh Bing Crosby pertama kali tahun 1942 dalam sebuah acara musikal.
Irving Berlin si pencipta lagu itu sebenarnya kurang pd dengan lagunya.
Tetapi selera pasar berkata lain.
Para pendengar yang saat itu berada di tengah-tengah Perang Dunia II,
menyukai liriknya yang dirasakan sanggup menghibur mereka
yang sedang menghadapi perang pada saat Natal.
Sekarang, lagu White Christmas menjadi favorit banyak orang.

Gita Surga Bergema (Hark, The Herald Angels Sing)
Charles Wesley (adik dari John Wesley pendiri Gereje Methodist),
menciptakan lirik lagu sebanyak lebih dari 3000 buah
termasuk lagu “Hark, the Herald Angels Sing” ini.
Sedangkan melodinya diciptakan oleh seorang pemusik bernama Felix Mendelssohn.
Lagu Natal yang dikenal dengan irama cepat ini,
seharusnya dinyanyikan secara lambat dan khidmat,
seperti keinginan para penciptanya.
Keinginan itu memang tidak ‘dikabulkan’ oleh William Cummings pemublikasi lagu tersebut tahun 1955.
Felix dan Charles tidak bisa protes lebih lanjut karena ketika lagu mereka dipublikasikan,
mereka berdua sudah keburu dipanggil Tuhan.

Jingle Bells
Lagu ini memiliki cerita yang menarik. Tahu mengapa?
Karena lagu ini sama sekali bukan lagu Natal.
Tahun 1859, James Pierpont menciptakannya sebagai lagu ‘kebangsaan’
pertandingan kebut-kebutan antar kereta luncur (sleigh ride).
Perlombaan itu hanya diadakan saat musim dingin tiba,
karena salju adalah media utama bagi kereta luncur.
Pierpont yang adalah seorang penggemar kuda dan adu cepat pada masa itu,
merasa perlu menciptakan sebuah lagu riang untuk dinyanyikan saat pertandingan.
Arti lirik refrain lagu itu kurang lebih demikian,
“Bel berbunyi sepanjang jalan,
sangatlah menyenangkan naik diatas kereta luncur
yang dibawa oleh seekor kuda”.
Entah apa yang menyebabkan lagu Jingle Bells
akhirnya diasumsikan sebagai lagu Natal .

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Jangan lupa komentarnya ya..