mulai terdesis jeritannya yang patutnya lantang berdamping awan
mulai bergejolak mengecam semua kedudukan
aku terpaku... aku terpana.. dan..... diam
sejenak takut namun menantang
walau tiada dapat sesuatu kubuat
aku tetap tegak
aku tau aku akan luka
aku tau aku akan jatuh
aku tau mungkin kelak aku akan tiada
namun bukan itu ikrar yang menombak ujung kakiku
tapi, hal yang membuatku tetap menyongsong gelegar itu ialah
bahwa kutau setiap langkahku, nafasku, akan berputar dan akan berhenti sewaktu-waktu
Karya: Ezanda Vozza Diah Pitaloka
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Jangan lupa komentarnya ya..